Monday, May 21, 2012

Musyawarah Kerja Aliansi BEM Telkom


Pada tanggal 19-20 Mei 2012 bertempat di Kampus Sekolah Tinggi Seni Rupa dan Desain Indonesia Telkom (STISI Telkom). Institusi di bawah naungan Yayasan Pendidikan Telkom mengadakan Musyawarah Kerja (Musker) untuk membahas mengenai evaluasi kinerja selama 6 bulan, pembahasan mengenai langkah target selama 6 bulan ke depan dan restrukturisasi kepengurusan aliansi. Institusi di bawah naungan Yayasan Pendidikan Telkom yang mengikuti musker tersebut adalah Institut Teknologi Telkom (IT TELKOM), Institut Manajemen Telkom (IM Telkom), Politeknik Telkom (Politel) dan STISI Telkom. Hasil dari musker tersebut adalah :
  1. Kepengurusan BEM Aliansi Telkom dibagi menjadi satu koord. pusat dan empat koord. bidang yaitu :
-          Koord. Bidang Isu Eksternal dipegang oleh IT Telkom
-          Koord. Bidang Isu Internal dipegang oleh IM Telkom
-          Koord. Bidang Isu Pengabdian Masyarakat dipegang oleh Politel
-          Koord. Bidang Humas dan Jaringan dipegang oleh STISI Telkom
-          Koord. Pusat Aliansi BEM Telkom dipegang oleh IM Telkom

  1. Selama enam bulan ke depan, Aliansi BEM Telkom akan fokus pada beberapa isu yang ada di lingkungan YPT dan Kabupaten Bandung yaitu :
-          Bidang Eksternal menangani masalah kemacetan dan penanganan banjir di Kabupaten Bandung.
-          Bidang Internal menangani masalah Telkom University dan Big event untuk empat institusi
-          Bidang Pengabdian Masyarakat menangani masalah yang ada di lingkungan sekitar kawasan Pendidikan YPT

  1. Pembuatan bendera dan lambang Aliansi BEM Telkom
Itulah beberapa hasil dari musker tersebut. Segenap Aliansi BEM Telkom mengharapkan bantuan dan doa dari pembaca agar kami dapat menyelesaikan semua amanah kami dengan baik.

Pertama kali main golf

Alhamdulillahirabbila’lamin, tanggal 20 Mei 2012 pukul 17.00 WIB menjadi waktu yang merupakan pengalaman luar biasa. Pada hari itu, para petinggi Badan Eksekutif Mahasiswa di masing-masing institusi di bawah naungan Yayasan Pendidikan Telkom (YPT) berkumpul di Siliwangi Golf Bandung. Kami diundang oleh Ketua Sekolah Tinggi Seni Rupa dan Desain Indonesia Telkom (STISI Telkom), Ibu Imelda Tirra Usnadibrata dalam acara perayaan ulang tahun anaknya dan ajang silaturahmi dengan beliau.

Masing-masing dari kami, yaitu Kang Ruly (Presma IM Telkom), Kang Achyar (Presma IT Telkom), Kang Wahyu (Presma STISI Telkom) dan Kang Tegar (Presma Politeknik Telkom). Kami berempat mencoba bermain golf dengan didampingi oleh pelatih golf yang sudah Pro. Luar biasa, itu adalah pertamakalinya mencoba sebuah olahraga yang bisa dibilang elite. Ternyata susah juga mengayunkan stick golf, tidak semudah yang kita bayangkan. Kalau salah posisi bisa cedera yang lumayan berat. 


Selama itu pula kami berbagi cerita dengan Ibu Imelda, dan beliau berpesan supaya kita semua berusaha meraih beasiswa pendidikan di luar negeri. Hal itu mudah kata beliau, hanya saja kita kurang ada niat dan motivasi serta kurang mau untuk mengasah ketrampilan berbahasa Inggris. Beliau juga berkata sebenarnya kita pun bisa secanggih dan sepandai orang Eropa, asalkan kita mau belajar. 


Pertemuan yang bisa dibilang singkat itu menjadi sebuah pengalaman yang berharga bagi kami semua dan mudah-mudahan menjadi awal yang baik untuk hubungan antar institusi  di lingkungan Yayasan Pendidikan Telkom.

Tuesday, May 15, 2012

4 in 1 Day

Kali ini aku ingin menceritakan kegiatan yang aku ikuti hari ini. Di kampus Politeknik Telkom ada acara yang diselenggarakan oleh Himpunan Mahasiswa Manajemen Informatika (disingkat HMMI) yang diberi nama "4 in 1 Day". Maksud dari 4 in 1 day itu adalah empat hari besar nasional yang diperingati dalam 1 hari, yaitu Hari Buruh (1 Mei), Hari Pendidikan Nasional (2 Mei), Hari Kebangkitan Nasional (20 Mei), dan Hari Syair (belum ketemu tanggalnya, searching belum ketemu... hehehehe). Itulah informasi mengenai acara yang aku terima dari panitia pelaksana.

Acara tersebut mengundang anak-anak dari Panti Asuhan Ulul Albab Karapitan dan Panti Asuhan Al Fitroh Dayeuh Kolot, Bandung. Sungguh luar biasa, melihat adik-adik dari panti asuhan tersebut. Selain mengingatkanku kepada adikku di kampung nan jauh disana, juga memicu semangat untuk bisa berbincang dengan mereka dan memberikan sedikit kebahagiaan dengan mereka. Mereka lucu, lugu dan semangatnya masih luar biasa. Generasi muda yang menjadi tulang punggung bangsa sebagai penerus tongkat estafet pembangunan Indonesia. Pada kesempatan kali ini, aku ingin sedikit mengulas cerita mengenai pendidikan.
Aku teringat ada sebuah acara yang sekarang sudah memasuki Generasi V, yaitu Indonesia Mengajar. Sebuah program luar biasa yang menjadi salah satu upaya memperbaiki dan mendukung kemajuan pendidikan di Indonesia.

Memang kita ketahui, saat ini pendidikan di Indonesia belum merata dan optimal di setiap daerah. Banyak faktor yang mempengaruhi itu semua, salah satunya adalah kebijakan pemerintah pusat maupun daerah di sektor pendanaan pendidikan. Dana pendidikan 2012 mencapai 286,9 triliun (sumber : okezone) mudah-mudahan dapat dimanfaatkan dan digunakan sebaik-baiknya sesuai dengan tujuan serta tepat sasaran. Itulah permasalahan selama ini, beberapa oknum yang menyelewengkan dana tersebut sehingga tidak tepat sasaran dan akhirnya segala faktor pendukung pendidikan seperti infrastruktur gedung sekolah, buku bacaan, buku panduan pembelajaran, dll kurang terurus. Banyak gedung sekolah yang hampir roboh masih tetap digunakan untuk proses belajar mengajar. Betapa bahayanya kondisi tersebut. Mereka yang seharusnya belajar dengan tenang harus berlomba dengan maut yang mungkin sewaktu-waktu menerkam mereka.

Tapi diluar itu semua, aku bangga dan terharu melihat semangat adik-adik yang datang pada acara ini. Aku berdoa mudah-mudahan merekalah penerus bangsa yang akan membangunkan dan membangkitkan Indonesia ini menuju ke arah yang lebih baik. Mudah-mudahan kita diberikan kesempatan untuk membantu saudara-saudara kita yang memang membutuhkan bantuan untuk mendapatkan pendidikan dan menggapai cita-cita mereka. Aku juga berharap aku bisa menjadi contoh yang baik untuk adikku tersayang, Tegar Titis Dwi Rafi Al-Aziz yang kini duduk di kelas 1 SMP.

Tetap semangat adik-adikku, kalian adalah penerus bangsa yang akan menjadikan Indonesia lebih baik.

Salam Pendidikan Indonesia
the little prince

Wednesday, May 9, 2012

Come Back from Journey

Setelah lama saya tidak aktif di blog ini, akhirnya saya kembali. Mudah-mudahan saya bisa konsisten menulis di blog ini. Banyak cerita yang terlewatkan untuk didokumentasikan di dalam blog ini. Oleh karena itu, saya akan mencoba menuliskannya satu per satu.
Akhir-akhir ini saya mendapatkan banyak pelajaran hidup yang berharga. Ternyata dunia ini masih memiliki rahasia di balik tabirnya. Sedikit demi sedikit aku ingin mencoba membuka tabir kehidupan iu agar aku mengetahui untuk apa aku hidup, apa saja yang ada dalam kehidupan ini dan bagaimana seharusnya aku menjalani hidup.

Pertama, dunia ini sungguh luas dan menyimpan banyak cerita kehidupan yang indah hingga memilukan. Salah satu ceritanya adalah seorang anak yang sudah tidak memiliki susunan keluarga yang lengkap. Seorang wanita yang sungguh luar biasa tangguh, karena dididik oleh ibu dan kakak-kakak wanita yang tangguh pula. Deru ombak dan bagai selalu menghantam keluarga kecil ini, namun mereka selalu bertahan untuk mencapai kesejahteraan dan kebahagiaan keluarga mereka. Sang ayah telah kembali ke pangkuan Sang Pencipta, namun aku yakin Sang ayah selalu ada dalam hati mereka dan selalu menjadi kekuatan lebih untuk perjuangan keluarga ini. Tetap semangat dan raih mimpi-mimpimu, kawanku ^_^

Kedua, cerita yang datangnya dari seseorang yang telah berkeluarga dan menjadi seorang istri dalam keluarganya. Beliau mengatakan bahwa, "Dulu sebelum saya menikah, saya sangat bebas dan sangat senang jalan-jalan keluar dengan teman-temanku. Namun sungguh luar biasa, setelah menjalani pernikahan sifat dan sikapku berubah 180 derajat. Aku jadi berusaha untuk mengikuti apa yang suamiku mau. Aku berusaha mengurangi jalan-jalan keluar dengan teman-temanku, berusaha untuk menjaga setiap tingkah lakuku karena aku merasa aku adalah pakaian suamiku sehingga baik buruknya perilaku yang aku lakukan itu akan menjadi cerminan buat suamiku juga. Aku berusaha patuh dengan suamiku, karena aku yakin suamiku adalah orang terakhir yang akan mendampingiku hingga akhir hayatku. Aku berusaha untuk selalu membuatnya bahagia. Dan aku pun tidak mau mengekangnya dengan segala kecurigaanku, karena aku mengerti bahwa suamiku tidak suka jika aku terlalu protektif kepadanya. Suamiku sudah sangat tersentuh hatinya ketika aku mengucapkan 'Aku percaya sama kamu, tolong jaga kepercayaan ini' (sambil menyentuh dada suaminya)..." Sungguh luar biasa, aku mengambil kesimpulan dari pengalaman itu, bahwa pernikahan yang disebut-sebut sakral itu benar adanya. Karena pernikahan mampu mengubah segalanya dan menjadikannya sebuah keindahan yang senantiasa menghiasi perjalanan dua sejoli yang telah mengikrarkan janji sehidup semati. Terima kasih kepada beliau yang telah menceritakan pengalaman yang luar biasa ^_^

Ketiga, dari seorang wanita yang menjadi aktifis seorang organisatoris. Dia merasa tertekan dan merasa kebebasannya telah terenggut karena dia mengikuti kesibukan organisasinya.Dia merasa banyak tuntutan yang ditujukan kepadanya yang akhirnya dia harus mencoba untuk menjadi seseorang yang lain, bukan menjadi dirinya sendiri. Dia juga merasa tidak ada seorang pun yang memberikan dukungan kepadanya dalam menjalani kegiatan organisasinya. Namun Alhamdulillah, setelah dia berbagi cerita dengan seorang temannya yang berada dalam organisasi yang sama dia mendapatkan semangat baru untuk menjalani kehidupannya. Temannya berkata bahwa, janganlah menjadi orang lain untuk membahagiakan orang lain karena tuntutan yang diberikan kepadamu. Sesungguhnya pribadi yang luar biasa adalah ketika dia mampu dan mau mengakui seberapa jauh kemampuannya tanpa harus menjadikan dirinya sebagai pribadi yang berbeda. Ketika kita tidak mampu melaksanakan sebuah tuntutan, akuilah. Karena kesuksesan dalam menjalani sebuah tuntutan ada 2, (1) Menyelesaikan hingga akhir tuntutan itu dengan kesungguhan dan kemampuan kita sebenarnya atau (2) Menyelesaikan tuntutan itu semaksimal yang kita bisa, dan ketika belum selesai kita melakukan transformasi pengalaman dan kemampuan kita kepada penerus kita dalam organisasi yang akhirnya tuntutan itu berhasil diteruskan dan diselesaikan oleh penerus organisasi kita selanjutnya. Kemudian temannya juga berkata, sesungguhnya orang-orang dalam organisasi yang sama adalah keluarga kita, sehinggga ketika ada sebuah permasalahan jangan sungkan untuk berbagi dengan keluarga kita dalam organisasi terkait. Kemudian yang paling penting, segala permasalahan yang ada akan lebih baik dan dapat terselesaikan ketika ada komunikasi didalamnya. Komunikasikan segala sesuatu permasalahan, jangan malah dipendam. Karena permasalahan itu ibarat sampah/penyakit, jika kita menimbun keduanya maka lambat laun akan menjadi perusak dalam diri kita dan akan menimbulkan kita selalu berpikiran negatif hingga menutup diri dengan orang lain. So, share your problem...

Alhamdulillah, sementara itu yang bisa aku bagi dengan pembaca. Mudah-mudahan bermanfaat. Doakan mudah-mudahan kita bisa bertemu lagi di artikelku yang lain.

Salam... The Little Prince...