Satu tahun sudah masa itu berlalu...
Tahun dimana aku menentukan pilihan hidupku...
Dua hal yang sangat penting bagiku...
dan.. baru sekarang aku bisa menceritakan kembali...
Hari ini saya menjalani salah satu fase PEMIRA, yaitu penyampaian
visi-misi dan debat. Saya mengikuti PEMIRA ini untuk mengabdikan diri saya dan
berkontribusi di salah satu ormawa kampus. Dalam kesempatan ini saya diharapkan
untuk memaparkan visi-misi dan juga menjalani debat terbuka dengan partisipan
yang lain. Disisi lain, saya harus pergi ke kantor imigrasi untuk mengurus
persyaratan membuat paspor. Dalam hal ini, untuk mencapai salah satu mimpi saya
untuk pergi ke luar negeri.
Kedua hal itulah yang saya hadapi sekarang. Awalnya memang
tidak ada suatu yang spesial dari pemaparan di atas. Namun ketika dilihat pada
kejadian sebenarnya, sungguh luar biasa kebesaran Allah SWT atas segala sesuatu
yang ada di muka bumi ini. Begini ceritanya :
Pukul 10.00-14.00 adalah target saya menyelesaikan acara
penyampaian visi-misi dan debat terbuka. Alhamdulillah durasi itu didapat
setelah berunding dengan teman2 lain. Saya sungguh berterima kasih kepada
teman2 yang telah mau memberikan kesempatan kepada saya. Dalam pelaksanaan
rencana tersebut ternyata terjadi beberapa gangguan teknis dan kondisi yang
mengakibatkan target yang dimulai pukul 10.00 menjadi pukul 11.00. saya mulai
gelisah dengan hal itu, karena target saya selesai pukul 14.00 bisa terancam
gagal dan imbasnya kepada rencana saya yang pukul 14.30 harus melanjutkan acara
ke kantor imigrasi. Akhirnya saya hanya bisa berusaha dan berdoa mudah2n ada
pertolongan dari Allah SWT. Kemudian saya pun menjalani durasi yang ada dengan
harap-harap cemas sembari menjalankan salah satu kewajiban tahapan PEMIRA ini.
Di sela2 perjalanan waktu menuju pukul 14.00 saya terus dihujam kabar melalui
SMS bahwa ada perubahan jadwal pemberangkatan ke kantor imigrasi. Mungkin masih
dibilang untung kalau perubahannya menjadi pukul 15.00, tapi sekarang kondisi
dari SMS tersebut mengharuskan saya untuk berangkat pukul 13.00. Luar biasa,
saya langsung shock dan saya minta izin untuk menelpon kepada pihak kampus yang
akan mengantarkan saya ke kantor imigrasi. Akhirnya dari pihak pengantar tadi
mengulur waktunya lagi tapi pukul 14.00. Subhanallah, saya hanya bisa berharap
mudah2n lancar acara debat ini sehingga bisa selesai sesuai target. Tapi
ternyata, kondisi lapangan berbicara lain, dan acara tersebut mulur sampain
pukul 14.15. kemudian datanglah SMS yang menyatakan bahwa saya harus menyusul
ke kantor imigrasi menggunakan motor. Luar biasa, saya ga tau dimana kantor
imigrasi itu. Akhirnya okelah saya menyanggupi karena tidak mungkin juga saya
meninggalkan arena debat terbuka ini sebelum giliran saya berakhir. Saya
meyakinkan diri saya bahwa akan ada pertolongan dari Allah SWT mengenai hal
ini. Namun akhirnya, Allah SWT semakin menguji saya dengan waktu yang terus
berjalan dan sekarang menunjukan pukul 14.45. saya mulai kalut dan bingung akan
hal tersebut, disatu sisi saya harus menjalani tahapan ini untuk dapat
berkontribusi terhadap kampus dan disisi lain saya harus menjalankan kewajiban
saya untuk memenuhi persyaratan yang akan mengantarkan saya kepada mimpi saya.
saya terus berdoa dalam keramaian acara debat yang Alhamdulillah dari tim saya,
yang mau membackup saya selama debat tersebut. Akhirnya pukul 15.00 pun datang,
Alhamdulillah atas pengertian dari temen panitia debat saya bisa meninggalkan
tempat tersebut lebih awal dari temen2 yang lain. Saya ucapkan terima kasih
banyak kepada panitia debat. Akhirnya pertolongan Allah pun datang, setelah
saya diberikan kesempatan untuk meninggalkan tempat debat terlebih dahulu, saya
pun mendapat bantuan dari salah satu staff unit di kampus saya yang bersedia
mengantarkan saya menggunakan sepeda motor ke kantor imigrasi. Allah senantiasa
memberikan pertologan kepada hamba-NYA yang membutuhkan. Dan akhirnya saya bisa
keluar meninggalkan area kampus menuju kantor imigrasi. Dalam perjalanan pun
Alhamdulillah Allah senantiasa memberikan bantuan kepada saya, jalan menuju ke
kantor imigrasi ramai lancar. Dan Alhamdulillah juga, ketika saya sampai disana
temen2 pun yang satu rombongan dengan saya dan berangkat terlebih dahulu masih
dalam antrian menunggu giliran untuk memenuhi persyaratan yang ditentukan.
Subhanallah kebesaran dan pertolongan Allah SWT. Saya tidak akan pernah
melupakan kejadian ini. Saya sangat bersyukur Allah SWT masih memberikan
kesempatan dan pertolongan kepada saya. Amin Yaa Allah… Alhamdulillah…