Thursday, December 22, 2011

Just a message...

" Tiada tanah terindah, selain tanah kelahiran...
Tiada kampung yang mengagumkan, selain kampung halaman...
Tiada tempat paling aman, selain di tengah-tengah keluarga tercinta...
Tiada tempat paling nyaman, selain di dalam pelukan keluarga tercinta...

Tiada kerinduan yang mendalam selain kerinduan kepada kampung halaman dan keluarga tercinta... " 

-' The Little Prince '- 
22 Desember 2011

Mamah... Selamat Hari Ibu...

Pagi ini aku termenung di depan Newpy 218 (red nama laptop). Aku membuka situs jejaring sosial yang tidak asing bagi kita semua, yaitu facebook . Aku menemukan sejumlah ' status ' yang mengucapkan " Selamat hari ibu " hingga merangkai kata-kata indah yang ditujukan kepada ibu mereka saja maupun sekaligus kepada ayah mereka. Salah satu status yang sungguh luar biasa menurutku, sungguh benar-benar datang dari perasaan rindu yang dalam terhadap ibunya. Status ini dibuat oleh temanku.
Tuhan aku mohon sampaikan sejuta sayangku pada Ibu... Berilah kebahagiaan untuk Mamah di sana... Mah aku janji akan menjadi apa yang mamah mau dulu dan aku akan ingat pesan" mamah... I Love U and I miss u Mah... Tuhan peluk aku pada malam ini agar Rasa Rindu ku pada Mamah terobati... Hamba mohon peluk hamba Ya Allah Meski hanya pada malam ini... Makasih Mah atas segala kasih sayang yang slama ini engkau berikan... Pulang mah aku rindu ingin Bertemu... :'(
Status sahabatku (Muhammad Santoso)
Sungguh memang tiada terlukiskan dengan kata-kata, sejuta kasih yang telah diberikan oleh ibu kita. Aku pun ingin mengucapkan sesuatu kepada ibuku, yang mudah-mudahan sedang gembira di pagi hari ini.
Mah... Bukan suatu kebetulan kemarin Reza bisa pulang dan bertemu dengan Mamah... Bukan sebuah perencanaan Reza yang tepat sehingga akhirnya Reza bertemu dengan Mamah... Itu semua karena Allah SWT... Allah SWT lah yang mengizinkan Reza dan Mamah untuk bertemu...
Hari ini pun sungguh Reza ingin mengucapkan secara langsung kepada Mamah, " Mah, Selamat Hari Ibu... Reza sayang Mamah... ^_^ " tapi tak mampu Mah...
Reza takut nanti ketika telpon mamah (karena ga bisa ketemu langsung) malah Reza meneteskan air mata... Reza takut nanti tangisan Reza membuat sebuah beban buat Mamah... Mah, Reza belum bisa ngasih apa-apa ke Mamah... Reza hanya bisa berdoa mudah-mudahan Mamah senantiasa dalam lindungan Allah SWT... Mamah senantiasa diberikan kebahagiaan oleh Allah SWT... Mamah senantiasa diberikan kekuatan dan kesabaran dalam mengarungi kehidupan Mamah... Mamah senantiasa diberikan rizki yang cukup oleh Allah SWT... Mamah senantiasa diberikan kesehatan sehingga Mamah bisa tetap tersenyum ketika menjalani hidup Mamah dan ketika bertemu dengan Reza...
Mah, sungguh luar biasa kasih sayang dan pengorbanan Mamah untuk Reza... Mamah mengajarkan Reza berjuta kesabaran, kedewasaan dan kepedulian yang Mamah miliki... Sungguh Mamah lah yang telah mengangkat keterpurukan Reza ketika peristiwa 6 tahun yang lalu... Sungguh Mamah lah yang menanamkan ketegaran dalam diri Reza... dan sampai saat inilah, Mamah yang menjadi salah satu motivasi Reza untuk berusaha mencapai kesuksesan dan berusaha membuat Mamah bangga...
Mungkin 5 tahun yang lalu, Mamah pernah membuat Reza terpuruk untuk kedua kalinya setelah kejadian 6 tahun yang lalu... Tapi sekarang Reza tahu, itu semua Mamah lakukan karena Mamah tau apa yang terbaik buat Mamah dan Reza... Reza minta maaf, karena saat kejadian itu Reza mogok untuk ngomong dengan Mamah... Reza ngambek dan mengunci diri di kamar karena begitu marahnya Reza dengan Mamah... Mah, maafin Reza yaa Mah... ^_^
Mah, mungkin Mamah tidak akan membaca artikel ini... Tapi Reza yakin Mamah merasakan apa yang Reza rasakan... Mamah tau apa yang ingin Reza ucapkan ke Mamah... karena hanya Mamah yang dari dulu sampai sekarang mengerti Reza, tau siapa Reza dan Mamah juga pernah berkata :
" Perasaan seorang Ibu sangat peka, apalagi ketika ada hal yang terjadi atau dirasakan oleh anaknya... pasti Ibu yang pertama merasakannya, pasti Ibu tau karena perasaan seorang Ibu terhubung dengan perasaan anaknya... Ibu juga akan tau ketika anaknya menyembunyikan sesuatu dari sorot mata anaknya... karena Ibu adalah orang yang 9 bulan lamanya mengandung dan setelah itu merawat anaknya selama minimal 5 tahun sebelum anaknya diajarkan untuk mandiri... "
Mamah memang luar biasa, Reza sayang Mamah... ^_^

Sebuah lagu untuk mamah, dari Sheila on7

Sekali lagi buat Mamah.... ^_^

Selamat Hari Ibu

22 Desember 2011 Tanggal dimana diperingati hari ibu. Seluruh anak-anak mengucapkan " Selamat Hari Ibu " kepada ibunya. Ada yang sekedar mengucapkan kerinduan, ada yang memberikan hadiah, ada yang berharap ingin bertemu ibunya di hari yang indah ini, ada pula yang sekalian mengucapkan terima kasih kepada kedua orangtuanya. Mungkin beberapa dari pembaca belum mengetahui dan ingin tau mengenai peringatan hari ibu ini, berikut penjelasan yang saya dapat.

SEJARAH HARI IBU DI INDONESIA
      Sejarah Hari Ibu diawali dari bertemunya para pejuang wanita dengan mengadakan Kongres Perempuan Indonesia I pada 22-25 Desember 1928 di Yogyakarta, di gedung Dalem Jayadipuran yang sekarang berfungsi sebagai kantor Balai Pelestarian Sejarah dan Nilai Tradisional dan beralamatkan di Jl. Brigjen Katamso. Kongres dihadiri sekitar 30 organisasi perempuan dari 12 kota di Jawa dan Sumatera. Hasil dari kongres tersebut salah satunya adalah membentuk Kongres Perempuan yang kini dikenal sebagai Kongres Wanita Indonesia (Kowani).
      Organisasi perempuan sendiri sudah ada sejak 1912, diilhami oleh perjuangan para pahlawan wanita abad ke-19 seperti Martha Christina Tiahahu, Cut Nyak Dhien, Tjoet Nyak Meutia, R.A. Kartini, Maria Walanda Maramis, Dewi Sartika, Nyai Ahmad Dahlan, dan lain-lain.
Peristiwa itu dianggap sebagai salah satu tonggak penting sejarah perjuangan kaum perempuan Indonesia. Pemimpin organisasi perempuan dari berbagai wilayah se-Nusantara berkumpul menyatukan pikiran dan semangat untuk berjuang menuju kemerdekaan dan perbaikan nasib kaum perempuan. Berbagai isu yang saat itu dipikirkan untuk digarap adalah persatuan perempuan Nusantara, pelibatan perempuan dalam perjuangan melawan kemerdekaan, pelibatan perempuan dalam berbagai aspek pembangunan bangsa, perdagangan anak-anak dan kaum perempuan, perbaikan gizi dan kesehatan bagi ibu dan balita, pernikahan usia dini bagi perempuan, dan sebagainya. Tanpa diwarnai gembar-gembor kesetaraan gender, para pejuang perempuan itu melakukan pemikiran kritis dan aneka upaya yang amat penting bagi kemajuan bangsa.
      Penetapan tanggal 22 Desember sebagai perayaan Hari Ibu diputuskan dalam Kongres Perempuan Indonesia III pada tahun 1938. Peringatan 25 tahun Hari Ibu pada tahun 1953 dirayakan meriah di tak kurang dari 85 kota Indonesia, mulai dari Meulaboh sampai Ternate.
Presiden Soekarno menetapkan melalui Dekrit Presiden No. 316 tahun 1959 bahwa tanggal 22 Desember adalah Hari Ibu dan dirayakan secara nasional hingga kini.
      Misi diperingatinya Hari Ibu pada awalnya lebih untuk mengenang semangat dan perjuangan para perempuan dalam upaya perbaikan kualitas bangsa ini. Dari situ pula tercermin semangat kaum perempuan dari berbagai latar belakang untuk bersatu dan bekerja bersama. Di Solo, misalnya, 25 tahun Hari Ibu dirayakan dengan membuat pasar amal yang hasilnya untuk membiayai Yayasan Kesejahteraan Buruh Wanita dan beasiswa untuk anak-anak perempuan. Pada waktu itu panitia Hari Ibu Solo juga mengadakan rapat umum yang mengeluarkan resolusi meminta pemerintah melakukan pengendalian harga, khususnya bahan-bahan makanan pokok. Pada tahun 1950-an, peringatan Hari Ibu mengambil bentuk pawai dan rapat umum yang menyuarakan kepentingan kaum perempuan secara langsung.
      Satu momen penting bagi para wanita adalah untuk pertama kalinya wanita menjadi menteri adalah Maria Ulfah di tahun 1946. Sebelum kemerdekaan Kongres Perempuan ikut terlibat dalam pergerakan internasional dan perjuangan kemerdekaan itu sendiri. Tahun 1973 Kowani menjadi anggota penuh International Council of Women (ICW). ICW berkedudukan sebagai dewan konsultatif kategori satu terhadap Perserikatan Bangsa-bangsa.
      Kini, Hari Ibu di Indonesia diperingati untuk mengungkapkan rasa sayang dan terima kasih kepada para ibu, memuji keibuan para ibu. Berbagai kegiatan pada peringatan itu merupakan kado istimewa, penyuntingan bunga, pesta kejutan bagi para ibu, aneka lomba masak dan berkebaya, atau membebaskan para ibu dari beban kegiatan domestik sehari-hari.

Sedangkan di beberapa negara menyebutnya sebagai mother's day, berikut penjelasannnya.

Mother's day

     Peringatan Mother’s Day di sebagian negara Eropa dan Timur Tengah, yang mendapat pengaruh dari kebiasaan memuja Dewi Rhea, istri Dewa Kronos, dan ibu para dewa dalam sejarah Yunani kuno. Maka, di negara-negara tersebut, peringatan Mother’s Day jatuh pada bulan Maret.
      Di Amerika Serikat dan lebih dari 75 negara lain, seperti Australia, Kanada, Jerman, Italia, Jepang, Belanda, Malaysia, Singapura, Taiwan, dan Hongkong, peringatan Mother’s Day jatuh pada hari Minggu kedua bulan Mei karena pada tanggal itu pada tahun 1870 aktivis sosial Julia Ward Howe mencanangkan pentingnya perempuan bersatu melawan perang saudara.
dikutip dari wikipedia bahasa indonesia
Mudah-mudahan bermanfaat dan kita menjadi lebih mengartikan hari ibu dengan sungguh-sungguh.  
" SELAMAT HARI IBU... "

Tuesday, December 20, 2011

Kembali ke tanah rantau...

Pukul 02.02 WIB aku menginjakkan kaki di tanah rantau dimana aku menempa diri. Hanya sekitar 5 jam saja, dari kampung halamanku.

Setelah sekitar 5 jam aku menempuh perjalanan menggunakan travel. Akhirnya aku pun tiba di Bandung, kota dimana aku berniat mencari ilmu dan pengalaman baru sebagai bekal menjalani hidup kelak serta menggapai mimpi-mimpiku. Setibanya disini, aku segera mengirimkan kabar via sms kepada keluargaku di rumah. Seperti biasanya, ayahku yang membalas dan mungkin di pagi hari nanti ibuku akan menyusul membalas sms dariku. Aku pun teringat sebuah kebiasaanku ketika sebelum meninggalkan kota kelahiranku. Sebuah kebiasaan mengirimkan sms perpisahan kepada ayah dan ibuku. Rasanya belum puas ketika aku pergi meninggalkan kota kelahiranku tanpa berpamitan melalui sms setelah sebelumnya ketika akan keluar rumah berpamitan kepada semuanya dengan mencium tangan ayah, ibu, kakek dan nenek serta cium tangan dari adikku. Sungguh beribu kasih sayang ku rasakan dalam keluarga ini. Berat rasanya harus meninggalkan keluarga kecil ini, namun apa daya... aku pun harus kembali ke tanah rantau. Kembali ke cerita pamitan via sms tadi. Setelah aku mengirimkan sms tersebut, seperti biasanya pula ayah dan ibuku membalas dengan kata-kata yang tak pernah ketinggalan :
" Ya, ati-ati yaaa... Mamah/Papah juga sayang kalih Reza (red : nama kecil)... Sampun dados kewajibanipun Mamah/Papah kangge fasilitasi Reza. Mamah/Papah selalu berdoa mugi-mugi Reza diparingi kesehatan, kelancaran kalih petunjuk. Mugi-mugi punapa ingkang dados kepenginan Reza saged dikabul dateng Gusti Allah. "
 "(terjemahan) Ya, hati-hati yaaa... Mamah/Papah juga sayang Reza... Sudah menjadi kewajiban Mamah/Papah untuk memfasilitasi Reza. Mamah/Papah selalu berdoa mudah-mudahan Reza diberi kesehatan, kelancaran dan petunjuk. Mudah-mudahan apa yang menjadi keinginan Reza bisa dikabulkan oleh Allah SWT. "
 Begitulah ayah dan ibuku. Sungguh tiada kata yang indah, yang mampu menggambarkan sosok keduanya. Hanya sebuah rangkaian kesuskesan yang mungkin bisa aku jadikan sebuah hadiah untuk ayah dan ibuku.
Pembaca, bersyukurlah kita dilahirkan dalam sebuah keluarga yang dibangun oleh orang tua kita. Bersyukurlah tiada orang tua yang ingin menjerumuskan anak-anaknya. Sebuah kewajiban bagi seorang anak untuk memberikan kebahagiaan dengan sebuah pengabdian dan pengorbanan. Raihlah mimpi-mimpimu dan jadilah orang-orang sukses yang mampu membuat kedua orang tua kita tersenyum. Tersenyum bangga melihat anak-anaknya berdiri kokoh di puncak dunia dengan segala penghormatan yang dengan tulus diberikan kepada kedua orang tuanya. Sehingga orang tua kita mampu berteriak dengan gembira, " Itu anakku, anakku yang sungguh berbakti kepadaku, anakku yang sungguh menjadi anak santun, anakku yang kini dengan kesuksesannya akan memberikan cahaya bagi orang-orang disekitarnya, anakku yang tak akan lupa dengan Penciptanya, anakku yang senantiasa ku relakan nyawaku demi menjaganya, anakku yang tak akan pernah ku lupakan tangisan, tawa dan kenalakan serta kebaikannya sampai kapanpun... Itulah anakku... "
 Pasti akan datang saat-saat seperti itu... Percayalah...


-' The Little Prince '-
@ Sukapura, Dayeuhkolot, Bandung

Monday, December 19, 2011

Seperti mimpi...

Zzzzzz.... Hooooaaaam, aku pun terbangun dari tidur siang ku... Seketika itu, aku merasa bahwa keberadaanku di rumah nenekku tercinta akan segera berakhir... Aku harus kembali ke tanah rantau untuk kembali mengabdikan diri di kampus '3 warna'...

19 Desember 2011, awalnya aku awali pagi hari ini dengan perasaan biasa-biasa saja. Setelah semalam aku merasakan tidur yang pulas di kamar yang sudah 7 tahun lamanya aku gunakan untuk melepas lelah setelah menjalani aktifitas seharian penuh. Kamar bercat putih dan diisi sebuah tempat tidur, 2 buah lemari dan satu meja belajar. Kamar yang selalu menjadi tempatku mendapatkan inspirasi, sekedar istirahat, menampung tawaku bahkan hingga menemaniku kala aku mengeluarkan tangisan yang " luar biasa " 3 dan 6 tahun yang lalu.

Aku menjalani pagi ini dengan suasana yang bahagia karena bisa menikmati indahnya pagi di kampung halaman. Dan seperti biasanya, nenekku menyuguhkan segelas besar teh hangat untukku dan seluruh penghuni rumah ini. Oya, pagi ini ibuku pun ada disini karena semalam ibuku menginap disini. Seperti biasa pula, aku dan adikku segera menyalakan televisi dan duduk bersama menyaksikan film kartun serta berita olahraga. Kejadian yang menjadi kebiasaanku dan penghuni rumah ini terasa sekali, aku seperti bernostalgia setelah lama tak merasakan kejadian seperti ini. Watak disiplin nenekku pun tak hilang ternyata... hehehehe... Nenekku selalu meminta seluruh penghuni untuk makan di pagi hari dan mandi di pagi hari, tak boleh lebih dari jam 7 pagi.... hehehehehe... luar biasa... ^_^ Nenekku memang " Supeeer sekali... "
Setelah itu aku pun bercengkeramah dengan adikku dengan bermain game... hahahahahaha...
Singkat cerita, hari ini aku melalui segala kegiatan hingga pukul 14.00 WIB. Saat itu cuaca mulai mendung, dan aku iseng membuka kulkas untuk melihat apa isinya. Ternyata ada eskrim yang kemarin aku beli bersama ibuku. Akhirnya aku dan adikku rame-rame makan eskrim itu.... mmmmmm, yummy... ^_^
Ketika itu nenek dan kakekku sedang duduk santai dan aku pun menawarkan eskrim tersebut kepada keduanya... hehehehe... Untungnya kakek dan nenekku mau... ^_^ akhirnya kakek dan nenekku pun ikut makan eskrim itu. Aku senang sekali bisa berbagi dengan kakek dan nenekku yang sejak 7 tahun yang lalu merawatku di rumah ini. Dan setelah itu, aku pun tertidur di kamar kesayanganku. Setelah 2 jam aku tertidur, aku pun terbangun. Seketika itu aku merasakan kekhawatiran karena ini sudah sore dan pertanda bahwa keberadaanku disini akan segera berakhir. Aku terbangun dan ketika itu ibu dan adikkku masuk ke dalam kamarku. Aku terbangun hanya terdiam karena rasanya semua aktifitasku kemarin seperti mimpi dan harus berakhir malam ini juga. Akhirnya ibuku mengajakku pergi untuk membeli sesuatu di Alfamart baru yang ada di desaku, adikku yang meminta. Akhirnya dengan sedikit rasa tak ingin beranjak dari tempat tidur, karena aku masih ingin 'disini'... Aku pun bangun dan bersih diri sebelum aku mengantar ibuku pergi.

Yaaaa, semuanya harus berakhir malam ini. Malam dimana saat aku harus meninggalkan keluargaku tercinta, meninggalkan rumah kakek dan nenekku tercinta, meninggalkan desa pangkah yang indah, meninggalkan kabupaten tegal yang " Ngangeni lan mbetahi ".
Aku kembali ke tanah rantau dengan segala asa yang ingin aku tunjukan kepada keluargaku sebagai persembahan bahwa aku sayang mereka.
Do'akan anakmu ini, ibu dan ayah...
Do'akan cucumu ini, kakek dan nenek...
Do'akan kakakmu ini, adikku...
Tersenyumlah mengantar kepergianku, Kotaku tercinta...


Sebuah kisah " Detik-detik menuju keberangkatanku ke tanah rantau"
  -' The Little Prince '-
@ Rumahku, Pangkah, Kabupaten Tegal 

Sunday, December 18, 2011

Akhirnya ku kembali...

Setelah sekian lama menanti datangnya kesempatan ini, akhirnya aku pun diberikan waktu untuk mendapatkan kesempatan itu.

PULANG KE KAMPUNG HALAMAN, sebuah kalimat yang indah ketika dibayangkan/diucapkan dan luar biasa ketika berhasil dilakukan. Alhamdulillah hari ini, Sabtu 17 Desember 2011 aku dapat kesempatan untuk pulang ke Tegal. Akhirnya pula aku dapat menjawab harapan ibuku, kakekku, nenekku dan juga adikku yang telah lama menanti kabar dan ingin berjumpa denganku. Sungguh luar biasa anugerah yang diberikan Allah SWT. Aku sangat bersyukur memiliki keluarga yang begitu sayang kepadaku, walaupun mungkin berbeda dengan kisah masa laluku.

Hanya dua hari aku berada disini, Senin 19 Desember 2011 aku pun harus kembali ke rutinitas di perantauan sana. 

Dua hari yang aku harap menjadi semangat baru bagiku untuk menajalani hari-hariku di perantauan sana.
Dua hari yang aku harap bisa digunakan untuk melampiaskan seluruh kerinduanku dengan keluargaku tercinta.
Dua hari yang aku harap menjadi sebuah kisah yang tak terlupakan.

Aku berdoa untuk hari ini :
" Semoga akan datang kebahagiaan itu kepadaku... "
-' The Little Prince '-

Sunday, December 4, 2011

Seberapa Penting....???

Seberapa pentingkah kisah hidupku untuk diceritakan???



Apa yang ... (membisu...)

Membisu dan tak tau apa yang sedang terjadi saat ini....
Semangat menghilang, tak ada motivasi, penuh kebimbangan, tak mengerti apakah jalan ini benar untuk dilalui atau bukan seharusnya aku ada di jalan ini???

Berjuta pertanyaan muncul dalam pikirku....
Beribu impian kini terasa mulai terpendam....
     Beratus asa kini kian menghilang seiring berjalannya waktu dan kondisi ini....

     Entah apa yang sudah merasuki diri ini. Sebuah keputusasaan atau sebuah ketidakcocokan hati dengan sikap yang diambil. Ku tak ingin menjadi penghianat, namun ku juga tak ingin menjadi pejabat. Konspirasi selalu hadir dikala aku menjalani hidup ini dengan keadaan termenung.

    Kawan, inilah sebuah realita yang semakin meyakinkan bahwa "Hidup adalah sebuah pilihan". Sebagai insan yang menjalani hidup ini, hendaklah kita mengambil setiap pelajaran dalam setiap kisah perjalanan hidup ini. Jadikan semua pelajaran yang kita dapat dari sebuah permasalahan menjadi bekal untuk menjalani kehidupan ini kelak.

    Kawan, ide untuk maju tak akan pernah pudar... Hanya SEMANGAT dan NIAT-lah yang akan membedakan setiap perjalanan hidup kita serta DOA yang akan senantiasa menyempurnakan hati kita...

Kasih Sayang Tiada Tara

2 Desember 2011 Aku sangat terkejut dan lemas ketika membaca pesan dari nomor handphone 08xxx. Isinya bukan sebuah ancaman, bukan juga sebuah berita menyedihkan. Namun pesan itu adalah bagian dari mimpi yang selama ini aku inginkan. Begini pesannya :


Assalamualaikum Wr Wb.
Permhnn Paspor atas nama TEGAR RAZZAAQ dipending krn 
alamat di KTp dan kk tdk sama

(sesuai pesan asli)


     Pesan tersebut adalah pesan dari petugas imigrasi di daerah setia budi. Pesan tersebut sontak membuat saya khawatir akan kelanjutan mimpiku yang sekian lama diinginkan dan sekarang dikabulkan. Mungkin temen-temen ada yang belum tau. Jadi gini, kemarin itu di kampusku ada seleksi beasiswa kunjungan industri ke Luar Negeri dan Alhamdulillah aku lolos seleksi dan terpilih menjadi 1 dari 10 orang yang akan diberangkatkan ke Luar Negeri.
     Temen-temen, pesan di atas menuntutku untuk segera mengurus berkas pada hari itu juga, sedangkan berkas yang diminta itu ada di Tegal. Dalam waktu yang tebatas aku diharuskan untuk segera mencari solusinya. Akhirnya ada berita kalau persyaratan yang kurang itu harus dikumpulkan. Kemudian dengan segera aku menelpon ke orang tua dirumah. Aku bermaksud minta bantuan orang rumah untuk mengirimkan berkas yang aku butuhkan ke Bandung melalui fax. Alhamdulillah ibuku ada dirumah dan bersedia membantu. Akhirnya dengan usaha dari ibuku, berkas yang kurang itu bisa di fax ke kampusku. Aku sangat bersyukur sekali, Allah SWT masih memberikan kesempatan untuk melanjutkan impianku.
Kemudian keesokan harinya, aku mendapatkan message dari ibuku, yang isinya :

pripun za, pun rampung sarat2 te?
(gimana za, sudah selese syarat2nya?)

Pesan tersebut membuatku merasa bersalah dan merepotkan ibuku. Kemudian aku pun membalas message itu, seperti ini :

Alhamdulillah sampun mah...
(Alhamdulillah udah mah...)
nyuwun sewu sampun ngrepoti mamah...
(Maav udah merepotkan mamah...)
nyuwun dongane mamah, mugi2 urusane reza lancar...
(Minta doanya mamah, mudah2n urusan reza lancar...)

Setelah aku membalas message dari ibuku tadi, ibuku pun membalas lagi seperti ini :

Ya mama ndonga moga moga lancar sukses  dan berhasil...
(Ya mamah berdoa mudah-mudahan lancar sukses dan berhasil...)

Kemudian aku membalas message dari ibuku tadi, seperti ini :

Geh mah, matur nuwun...
(Ya mah, terima kasih...)
Mugi-mugi mamah sehat selalu...
(Mudah-mudahan mamah sehat selalu...)

Dan akhirnya ibuku membalas message ku yang terakhir itu, seperti ini : 

Ya sehat adalah harta yang paling berharga...
Doa dan belajar kunci sukses dalam berusaha...
Itu adalah balasan message dari ibuku yang aku ingat selalu....

Terima kasih mamah...
Kasih sayangmu tiada terhingga...
Kesabaranmu luar biasa...
Rasa cintamu tiada tara...
Aku bersyukur kepada Allah SWT yang telah menghadirkan kebahagiaan di keluargaku...
Aku senantiasa berdoa,
Allah SWT akan senantiasa menghadirkan kebahagiaan di tengah keluargaku...
Allah SWT akan senantiasa melindungi keluargaku...
Allah SWT akan senantiasa meridhoi setiap langkahku untuk membuat bangga keluargaku...

Sungguh tiada terhingga kasih kasih sayang diberikan oleh kedua orang tua kita...
Sungguh tiada suatu imbalan apapun yang mampu menggantikan hal itu...
Kawan... marilah kita senantiasa bersyukur...
Bersyukur masih bisa bersama dengan kedua orang tua...
Bersyukur masih bisa bersama dengan Ayah...
Bersyukur masih bisa bersama dengan Ibu...
Dan bersyukur masih bisa mendoakan orang tua kita yang mungkin telah tiada...
Berjuta kisah dalam kehidupan yang skenarionya telah diatur oleh-Nya...
Tiada kisah yang sia-sia dalam kehidupan kita selama kita mau mengambil hikmahnya
dan mau berfikir positif dalam menyikapinya...

Salam hangat dari 'The Little Prince'
dalam kisah -'Kasih Sayang Tiada Tara'-

Thursday, December 1, 2011

" Secangkir Semangat... "


Sebuah pesan dari sahabatku :


Assalamu'alaikum
Saya mau mengantarkan "secangkir semangat" buat bpk winarso
yg sedang sangat-sangat sibuk dengan "urusan"-nya
semoga semangat ini bsa membuat bpk lbh semangat, 
lbh yakin dan lbh percya dri :)
Selamat Menikmati


edited by 'The Little Prince'
-'Sebuah pesan dari sahabat'- 

Sebuah Link 'Menuju ke sebuah kenangan'

Ini adalah sebuah link yang ku jadikan sebagai salah satu kenangan dimasa kepanitiaan yang merupakan keluarga baruku di perantauan... Banyak kisah di dalam kepanitiaan itu...
" NSO Crew " sebuah kepanitiaan yang merupakan keluarga baru bagiku....
Tulisan dalam link ini dibuat oleh Teh Nur Fauzia Khasanah...
Terima kasih teh... ^_^

Link to blog : http://cahayakhasanah.blogspot.com/2011/07/assalamualaikum.html


Pengantar kisah 'The Little Prince'
Kepada -'Sebuah Kenangan'-

Bocah 'Majalengka' dan 'Pontianak'

Judul di atas mengingatkanku kepada dua orang teman sekelasku.
Bocah 'Majalengka' adalah panggilan untuk temanku yang bernama Nizar Maftuh Ahnan, sedangkan Bocah 'Pontianak' panggilan untuk temanku yang bernama Andi Aziz Ghani Katulistiwa. Bukan maksudku untuk menuliskan kejelekan mereka. Tapi ini adalah sebuah apresiasi yang aku berikan kepada kedua temanku ini, yang menjadi inspirasi perjalanan hidupku

Kamis, 24 November 2011 Aku dan teman-teman mendapatkan 'jatah' kuliah jam 7-9 pagi. Ini bukan hal yang pertama kali. Ini adalah kegiatan rutin yang sudah kami jalani sejak awal semester 3. Namun, pada hari ini ada kejadian yang tidak biasanya terjadi di mata kuliah ini. hehehehe... Begini ceritanya teman-teman... ^_^     Ketika proses belajar mengajar berlangsung, ada salah satu teman yang duduk disebelah kiriku (sebut saja Nizar... ^_^) menuliskan sebuah kalimat percakapan di lembar materi yang dibagikan hari ini. Awalnya aku kira dia hanya iseng melakukan hal itu, ternyata eh ternyata kertas itu diserahkan ke temanku yang posisinya ada di sebelah Nizar (sebut saja Andi... ^_^). Kemudian Andi membaca tulisan itu. Dan ternyata... Andi membalas kalimat percakapan itu di kertas yang sama. Setelah itu Andi mengembalikan catatan itu ke Nizar. Aku kira udah cukup sampai disitu. Ternyata eh ternyata... Nizar pun menjawab kalimat yang dituliskan Andi itu. Dan akhirnya proses balas membalas kalimat via kertas itu pun terjadi secara berulang diantara keduany... hahahahaha.... Walaupun tidak terlalu lama, tapi itu salah satu kejadian yang 'unik' yang menggelitik. Di bawah ini, aku tuliskan percakapan itu... :D

Nizar : " Mouse gue rusak, di kamar lu masih ada satu kan ? "
Andi : " Kayaknya masih " :D
Nizar : " Sukur deh, buat gue aja ya ! "
Andi : " eem Gimana ya :p "
Nizar : " Buat maen dota wooy!!!
               please ndi !! "
Andi : " ya udah, tapi ntar kalo yang pnya nyariin gue ambil lagi "
Nizar : " Mang punya sapa gtu? "
Andi : " Kagak tau. HaHaHa "
Nizar : " Ya udah buat gw aja si !!"
            " Gue bawa pulang ke kosan ! "
            " ok ? "
Andi : " Terserah deh "
Nizar : " Ntar pelajaran APSI bawa yah !! "
Andi : " Kalo gue pulang dan inget yah :) "
Nizar : " harus ingetlah ! "
            " yah !! "
Andi : " ingetin makanya "
Nizar : " gw ga pnya plsa, inget aja ndiri !! "
Andi : " Berarti tergantung Allah ini. HeHe "
Nizar : " Yah bisa di bilang gitu dah ! "
            " Udeh !! "
Hahahaha... Luar biasa kedua temenku ini.... Kedua temen ku ini selalu jadi inspirasi buatku... Terima kasih temen-temen... ^_^

Wednesday, November 30, 2011

Sebuah Tulisan dari Sahabatku...

Tulisan kali ini bukanlah karya tulisanku, melainkan tulisan dari salah satu sahabatku. Tulisan ini aku posting di blogku karena ini mengingatkanku pada orangtuaku, terutama 'ibuku'.Terima kasih sahabatku... ^_^

"Mari Direnungkan"

      Orang bilang anakku seorang aktivis. Kata mereka namamu tersohor dikampus sana. Orang bilang anakku seorang aktivis. Dengan segudang kesibukan yang kau sebut amanah umat. Orang bilang anakku seorang aktivis. Tapi bolehkah aku sampaikan padamu nak? Ibu bilang engkau hanya seorang putra kecil ibu yang lugu.

      Anakku, sejak mereka bilang engkau seorang aktivis ibu kembali mematut diri menjadi ibu seorang aktivis. Dengan segala kesibukkanmu, ibu berusaha mengerti betapa engkau ingin agar waktumu terisi dengan segala yang bermanfaat. Ibu sungguh mengerti itu nak, tapi apakah menghabiskan waktu dengan ibumu ini adalah sesuatu yang sia-sia nak? Sungguh setengah dari umur ibu telah ibu habiskan untuk membesarkan dan menghabiskan waktu bersamamu nak, tanpa pernah ibu berfikir bahwa itu adalah waktu yang sia-sia.

      Anakku, kita memang berada disatu atap nak. Di atap yang sama saat dulu engkau bermanja dengan ibumu ini. Tapi kini dimanakah rumahmu nak? ibu tak lagi melihat jiwamu di rumah ini. Sepanjang hari ibu tunggu kehadiranmu dirumah, dengan penuh doa agar Allah senantiasa menjagamu. Larut malam engkau kembali dengan wajah kusut. Mungkin tawamu telah habis hari ini, tapi ibu berharap engkau sudi mengukir senyum untuk ibu yang begitu merindukanmu. Ah... lagi-lagi ibu terpaksa harus mengerti, bahwa engkau begitu lelah dengan segala aktivitasmu hingga tak mampu lagi tersenyum untuk ibu. Atau jangankan untuk tersenyum, sekedar untuk mengalihkan pandangan pada ibumu saja engkau engkau, katamu engkau sedang sibuk mengejar deadline. Padahal, andai kau tahu nak,ibu ingin sekali mendengar segala kegiatanmu hari ini, memastikan engkau baik-baik saja, memberi sedikit nasehat yang ibu yakin engkau pasti lebih tahu. Ibu memang bukan aktivis sekaliber engkau nak,tapi bukankah aku ini ibumu? yang 9 bulan waktumu engkau habiskan didalam rahimku..

      Anakku, ibu mendengar engkau sedang begitu sibuk nak. Nampaknya engkau begitu mengkhawatirkan nasib organisasimu, engkau mengatur segala strategi untuk mengkader anggotamu. Engkau nampak amat peduli dengan semua itu,ibu bangga padamu. Namun,sebagian hati ibu mulai bertanya nak, kapan terakhir engkau menanyakan kabar ibumu ini nak? Apakah engkau mengkhawatirkan ibu seperti engkau mengkhawatirkan keberhasilan acaramu? kapan terakhir engkau menanyakan keadaan adik-adikmu nak? Apakah adik-adikmu ini tidak lebih penting dari anggota organisasimu nak?

      Anakku, ibu sungguh sedih mendengar ucapanmu. Saat engkau merasa sangat tidak produktif ketika harus menghabiskan waktu dengan keluargamu. Memang nak, menghabiskan waktu dengan keluargamu tak akan menyelesaikan tumpukan tugas yang harus kau buat,tak juga menyelesaikan berbagai amanah yang harus kau lakukan. Tapi bukankah keluargamu ini adalah tugasmu juga nak? bukankah keluargamu ini adalah amanahmu yang juga harus kau jaga nak?

      Anakku, ibu mencoba membuka buku agendamu. Buku agenda sang aktivis. Jadwalmu begitu padat nak, ada rapat disana sini, ada jadwal mengkaji, ada jadwal bertemu dengan tokoh-tokoh penting. Ibu membuka lembar demi lembarnya, disana ada sekumpulan agendamu, ada sekumpulan mimpi dan harapanmu. Ibu membuka lagi lembar demi lembarnya, masih saja ibu berharap bahwa nama ibu ada disana. Ternyata memang tak ada nak, tak ada agenda untuk bersama ibumu yang renta ini. Tak ada cita-cita untuk ibumu ini . Padahal nak, andai engkau tahu sejak kau ada dirahim ibu tak ada cita dan agenda yang lebih penting untuk ibu selain cita dan agenda untukmu, putra kecilku...

      Kalau boleh ibu meminjam bahasa mereka, mereka bilang engkau seorang organisatoris yang profesional. Boleh ibu bertanya nak, dimana profesionalitasmu untuk ibu? dimana profesionalitasmu untuk keluarga? Dimana engkau letakkan keluargamu dalam skala prioritas yang kau buat?

      Ah, waktumu terlalu mahal nak. Sampai-sampai ibu tak lagi mampu untuk membeli waktumu agar engkau bisa bersama ibu...

      Setiap pertemuan pasti akan menemukan akhirnya. Pun pertemuan dengan orang tercinta, ibu, ayah, kaka dan adik. Akhirnya tak mundur sedetik tak maju sedetik. Dan hingga saat itu datang, jangan sampai yang tersisa hanyalah penyesalan. Tentang rasa cinta untuk mereka yang juga masih malu tuk diucapkan. Tentang rindu kebersamaan yang terlambat teruntai.

      Untuk mereka yang kasih sayangnya tak kan pernah putus, untuk mereka sang penopang semangat juang ini. Saksikanlah, bahwa tak ada yang lebih berarti dari ridhamu atas segala aktivitas yang kita lakukan. Karena tanpa ridhamu, mustahil kuperoleh ridhaNya..."

Jujur... Aku jadi sedih kalau membaca tulisan ini... Aku merasa belum bisa apa-apa sekarang. Walaupun aku memiliki segudang pengalaman, namun itu semua bukan sesuatu yang bisa aku berikan untuk membanggakan orangtuaku seutuhnya... Aku tidak bisa berbagi cerita setiap hari dengan orangtuaku... Aku terkadang hanya merepotkan orangtuaku...

Untuk orangtuaku... terutama untuk ibuku...
Disini anakmu berjuang untuk menggapai mimpi-mimpi yang akan membuatmu bangga...
Disini anakmu berjuang hanya atas nama kebahagiaanmu...
Setiap kali anakmu rindu kepada suasana keluarga yang ramai...
Anakmu selalu meneteskan air mata...
Andai jarak dan waktu tidak memisahkan kita, aku ingin selalu ada didalam belaianmu...
Kasih sayangmu tak pernah terkalahkan dengan siapapun...
Sifat penyayang dan sabarmu adalah modal yang berharga bagiku dalam menjalani kehidupan ini...

Untuk Ayahku...
Terima kasih untuk segala cucuran keringat yang telah dicurahkan demi keluarga...
Segala jerih payahmu adalah motivasi dalam perjuanganku...
Segala sifat pantang menyerahmu adalah penguat langkahku dalam menjalani kehidupan...

Untuk Kakek dan Nenekku...
Terima kasih atas jerih payahmu merawatku selama 7 tahun silam...
Terima kasih, engkau telah mengajarkan kepadaku untuk menghadapi hidup yang sulit ini...
Engkau yang telah mengajarkanku dalam mengambil arti kehidupan sesungguhnya...
Sifat kedewasaanmu yang menjadikanku siap untuk menjalani kehidupan ini...

Yaa Allah...
Hanya kepada-Mu aku memohon...
Lindungilah kedua orang tuaku... Lindungilah kakek nenekku...
Jagalah mereka agar senantiasa dalam kebahagiaan dan kesejahteraan...
Berikanlah kasih sayang kepada mereka, sebagaimana mereka memberikan kasih sayangnya kepadaku...

Catatan 'The Little Prince'
sebagai 'seorang anak yang merindukan keluarga'

Wednesday, November 23, 2011

Sebuah Pemikiran part 2

     Mmmmmm... Pembaca jangan bosen yaa baca judul di atas... Judul itu saya buat part 2, karena hari ini saya mendapatkan sebuah kisah lagi mengenai sahabat saya... Mungkin kisahnya tidak berbeda jauh dengan yang kemarin....
     Hari ini, aku mendapatkan kisah baru yang aku dapatkan ketika salah satu sahabatku gelisah untuk menghadapi peminatan di Politeknik Telkom Bandung. Sebelumnya bahas dulu masalah peminatan yaaa... Hehehehe
     Kurikulum di Politeknik Telkom Bandung yang baru, menerapkan sistem peminatan bagi mahasiswa/i semester 4 ke atas. Peminatan itu dilihat dari pilihan mahasiswa/i dan juga ter tertulis yang dilaksanakan secara massal di Auditorium Politeknik Telkom. Masing-masing Program Studi (Prodi) memiliki peminatan yang beragam. Prodi Manajemen Informatika memiliki tiga peminatan yaitu : Database Development, Multimedia and Creative Content dan Software Developmnet. Prodi Teknik Komputer memiliki tiga peminatan yaitu : Network Enginering, Network Programming, dan Embedded System. Prodi Komputerisasi Akuntansi memiliki dua peminatan yaitu : Accounting Information Technology dan Accounting Information System. Mungkin cukup itu saja yaa penjelasan mengenai peminatan.... ^_^ Kembali ke kisah sahabatku...
Boleh dibilang sahabatku dan seluruh mahasiswa/i angkatan 2010 merasakan hal yang baru ini. Secara, sebelumnya kami masih menggunakan kurikulum yang lama. Singkat cerita, sahabatku ini juga salah satu korban yang mengalami kegelisahan sebelum menghadapi tes peminatan. Dia merasa takut dan gelisah, entah apa penyebabnya ia pun ga tau... hehehehe... Dia bercerita kepadaku mengenai hal ini ketika kami sedang menyelesaikan tugas negara.... hehehe.... Dia bilang, "Aku ko deg-degan yaa, gerogi barangkali ga bisa...". "Ga perlu gerogi, tenang aja yang penting dah berusaha... Masalah hasil akhir kita serahkan aja ke Allah SWT...", jawabku. Kemudian dia mencoba meyakinkan dirinya sendiri, "Iya betul itu, yang penting sekarang Yakini dan Jalani dulu... ^_^". Kemudian aku menjawab lagi, "Yaa betul, Yakini, Jalani dan jangan lupa untuk Syukuri...".
     Kata-kata tersebut yang sekarang menginspirasi perjalanan hidupku... "Yakini, jalani dan syukuri..." kata-kata yang muncul karena terinspirasi oleh sahabatku... Terima kasih sahabat...
Mari kita berjuang untuk meraih mimpi kita masing-masing...
     Lanjutin cerita sebelumnya yaa... Setelah percakapan itu, akhirnya sahabatku menjalani tes peminatannya itu... Dan setelah mendengar kabar darinya bahwasannya dia berhasil mengerjakan soal-soal itu dengan baik, aku pun ikut bersyukur... Setelah itu giliranku lah untuk mempersiapkan diri dalam menghadapi tes peminatan yang akan dilaksanakan pada Kamis, 24 November 2011.

Sebuah Pemikiran

     Hari ini ketika aku pulang syuro (b.indo : rapat), aku bertemu dengan sahabat seperjuanganku (NSO crew). Awalnya sekedar iseng membuka pembicaraan dengan bahasan mengenai paspor. Namun, ternyata melebar sampai pembahasan mengenai " Sebuah Pemikiran ".
     Sahabatku berkata, "Aku ga ada semangat banget lhoo... kuliah disini...". "Kenapa mang??", tanyaku. Dia menjawab, "Yaa, karena aku tidak bisa berbuat banyak di bidang akademik, apalagi di 'Informatika'... mungkin berbeda halnya ketika aku kuliah di 'Sastra Inggris' (dia sangat menyukai Bahasa Inggris)... pasti aku sudah benar-benar mantap disana..."
     Dari percakapan yang ku singkat dari aslinya, intinya sahabatku ini tidak cocok dengan pendidikan yang sekarang sedang ia jalani. Malahan dia berfikiran klo dia meneruskan pendidikan disini, dia hanya membuang waktu selama 3 tahun disini tanpa mendapatkan apa-apa yang berarti bagi dia. Wahai sahabatku... Sesungguhnya kau tidak pernah membuang waktumu disini... Segudang pengalaman telah kau dapatkan disini... Apalagi terhitung bahwa kau telah mengikuti dan memenangkan berbagai kompetisi di 'Bidang Inggris'... Itu semua adalah bukan hal yang sia-sia, walaupun memang pada hakekatnya kau menginginkan eksplorasi diri lebih luas lagi dari sekedar kegiatan ekstrakurikuler. Sahabatku, marilah kita coba berpikir sejenak. Sesuatu hal positif yang kita lakukan tidak akan pernah menjadi sia-sia. Berpikirlah bahwa sekarang ini kau sedang memijak batu loncatan yang akan mengantarkanmu kepada kesuksesan setelah kau lulus nanti. Ingatlah, pengalamanmu mengikuti kompetisi dan kepanitiaan akan mencetak mentalmu untuk siap bersaing di ranah yang lain, saat sekarang maupun setelah lulus nanti. Kau punya kapasitas lebih yang perlu dikembangkan lagi. Jadi, teruskanlah langkahmu di kampus ini. Teruslah ukir kehidupanmu disini dengan segudang pengalaman. Ingatlah, akademik tidak selamanya menjamin bahwa kita akan sukses nantinya. Kehidupan di masa yang akan datang lebih menuntut keterampilan kita dalam berinteraksi dengan masyarakat dan problem solving.
     Terkadang pikiran kita selalu berpandangan negatif terhadap apa yang tidak kita sukai. Padahal dibalik itu semua terkandung makna yang justru akan mengantarkan kita menjadi lebih baik. Sesungguhnya pelajaran diluar kegiatan perkuliahan adalah pelajaran yang luar biasa dan tak akan pernah lapuk tersapu oleh sihir waktu. Ketika kita merasa bahwa mengikuti banyak kegiatan di luar perkuliahan adalah melelahkan dan tidak berguna, justru pada saat itulah kita telah kehilangan moment berharga untuk menempa diri kita lebih baik lagi. Kita tidak akan pernah berkembang ketika kita hanya diam saja ataupun selalu 'jago kandang'... Saatnya kita mencoba untuk memberanikan diri menghadapi tantangan diluar kebiasaan kita, cobalah untuk mencari tantangan-tantangan baru yang luar biasa. Kenapa???
"Karena sesungguhnya, kedewasaan itu datang dan akan berkembang ketika kita semakin banyak menemukan tantangan dan menyelesaikan persoalan hidup."
"Kedewasaan akan datang ketika kita berani untuk memandang jauh dari permasalahan yang dihadapi sekarang."
 "Kedewasaan akan mempengaruhi kita dalam memberikan penilaian dan keputusan suatu permasalahan dari sudut pandang yang lain."


     Memang terkadang mudah dalam mengucapkan sesuatu, tapi susah untuk menerapkannya. Namun selama kita berani untuk mencoba dan maju, semuanya akan mampu kita lalui walaupun harus berkali-kali jatuh tersungkur. Semakin sering kita terjatuh... Semakin sering kita mengkaji kegagalan maupun kesuksesan, maka semakin 'kaya' diri kita dengan segudang pengalaman yang berharga.
"Sahabatku... aku tau kau punya potensi lebih dari ini... cobalah untuk berpikir lebih jauh dari kondisi sekarang, cobalah untuk berpikir dari sudut pandang lain mengenai permasalahan hati yang kau hadapi..."
 "Dan tak kalah penting pula, cobalah untuk mencari tantangan baru 'di luar sana' yang akan menambah kapasitasmu demi menggapai kesuksesan yang kau impikan..."


"Terimakasih telah berbagi cerita denganku... ^_^"



to my 'sahabat'
from 'The Little Prince'

Monday, November 21, 2011

Secarik kertas dari kisah " Kelas 'Unik' "

     Sudah 3 semester aku berada dalam Kelas 'Unik'. Kelas yang memiliki banyak kisah di dalamnya. Banyak budaya dan berbagai macam karakter. Kelas yang terkadang menyenangkan, terkadang juga bisa menjadi sunyi bahkan menakutkan dengan sejuta konflik di dalamnya.
     Yaaa... Kelas 'Unik' itu adalah kelas 'PCA-10-03'. Kelas ini adalah pelabuhan pertama ketika aku memasuki dunia perkuliahan di Kampus Politeknik Telkom. Aku masih ingat, ketika awal masuk kelas ini. Aku bertemu dengan orang-orang 'hebat' dari keluarga terpandang. Perkenalan pun terlewatkan begitu saja selama seminggu awal perkuliahan. Awalnya kami masih enggan untuk berkomunikasi satu sama lain, yaa... kecuali yang sebelumnya memang sudah kenal ataupun yang terpaksa berkenalan untuk mendapatkan teman bicara.
     Kelas ini 'Unik'...  Aku masih ingat beberapa mata kuliah semester 1 yang ku lalui bersama kelas 'Unik' ini. Ketika menerima 'Pengantar Manajemen Bisnis' kelas kami sungguh luar biasa, karena di dalam kelas tercetus berbagai macam perusahaan besar seperti Hexatelecom, Kampung Ikan 88, CSC, Ice cool, dan Panca Mobil. Teman-teman lebih antusias ketika menerima pembelajaran yang atraktif dari pada model seminar. Kemudian ketika 'Algoritma dan Pemrograman' kelas ini sungguh luar biasa. Banyak ekspresi di dalam pembelajarannya. Ada yang dihukum untuk menutup pintu dari luar, ada yang keluar keringat dingin ketika presentasi, ada yang pusing setengah mati ketika membuat tugas besar, ada juga yang nge-fans dengan dosen pengajarnya... Hehehehe... Lucu kalo inget kejadian itu.
     Kemudian ketika semester 2 juga ga kalah 'Unik' kami sekelas mendapatkan pengajar 'Unik' juga... Hehehe... Kelas 'Unik' diajar oleh pengajar 'Unik'...  Di mata kuliah terkait dengan pengajar tadi, kami hanya melakukan presentasi di setiap pertemuan yang telah ditentukan, dan itupun bukan di kelas. So selama satu semester itu kami jarang sekali belajar dalam kelas. Pada mata kuliah itu kami diutus untuk membuat sebuah aplikasi akuntansi dan dirasa luar biasa. Bagaimana tidak?? kami harus menyelesaikan aplikasi itu beserta laporannya dalam waktu yang relatif singkat sedangkan kami belum menerima materi pembuatan aplikasi seperti yang diminta. Luar biasa, apalagi ketika mendekati batas akhir pengumpulan, tepatnya setelah UAS. Seharusnya masa-masa itu kami sudah berada di kampung halaman, namun kami masih survive disini untuk menyelesaikan tugas tersebut. Banyak yang pasrah, yang nangis, yang ketawa karena menganggap hal tersebut tidak lazim dan banyak ekspresi lainnya yang terjadi. Semester dua ini Alhamdulillah, interaksi di kelas ku sudah mulai meluas. Yaaa... Walaupun masih ada block disana-sini. Nah, pada semester 2 ini di kelasku terjadi konflik yang melibatkan antar block. Walaupun ga terlalu terekspose, tapi konflik ini mengubah atmosphere di kelas menjadi lebih suram... (dramatisasi ^_^) Yaaa, kami dari kelompok ber-gender laki-laki tidak bisa berbuat banyak, karna konflik yang terjadi adalah konflik di antara kaum hawa.
     Semester 3 menjadi sebuah pertanda bagus di kelas 'Unik' ini. Kenapa??? karna semester 3, block yang terjadi di kelasku sudah menyelesaikan sengketa permasalahan mereka. Sehingga suasana kelas pun menjadi lebih hidup dengan canda tawa dimana-mana tanpa adanya block yang sudah melanda di kelas ku ini. Alhamdulillah pula, akhirnya kelas ku melaksanakan proker yang telah lama tertunda. yaitu foto bareng.... Hahahahahaha... Luar Biasa 'Unik'....


Ini nih fotonya.... Hehehehehe...
Design by Jonas 'Studio Photo'

Design by Kicky Sparinga (my classmate)


Yaaaa... itulah secarik kertas dari kisah " Kelas 'Unik' ". Kalau pembaca tidak menganggap ini 'Unik'... It's okay... Masing-masing orang punya persepsi sendiri.

Aku berharap kelas ini akan selalu 'Unik'... selalu ada kebahagiaan dan kisah di dalamnya...
Ayoo teman-teman... kita buktikan kalau kelas
'Unik' ini bisa menjadi yang terbaik di Kampus Politeknik Telkom... Banzaiiii...

" Kebersamaan adalah sebuah nilai yang tak terhingga harganya... Kebersamaan menjadikan kita kuat dalam menjalani reliku kehidupan yang keras... Kebersamaan memunculkan keluarga-keluarga baru yang akan senantiasa mendampingi perjalanan hidup kita di masa depan... dan akan menjadi kisah yang indah untuk dikenang "

Sunday, November 20, 2011

Semangat dari 'My Little Motivator'

     Hari ini aku memutuskan untuk datang lebih awal dari jadwal rapat yang telah disepakati. Sebenernya sih iseng pengin lihat acara GEMAH (Gerakan Moral Asmaul Husna by Fosma 165 Politel) yang menurut kabar, acara itu adalah acara perlombaan untuk anak-anak kecil yang ada disekitar kampus Politel. Beberapa lomba dalam acara itu adalah lomba adzan, lomba kaligrafi dan lomba Asmaul Husna.
Saat itu aku merasa bukan keberuntunganku, karena aku datang terlalu siang so acaranya hampir usai. Namun, sembari menunggu rapat dimulai, aku mencoba menempatkan diri di lantai 1 dan duduk mengarah ke lobby (tempat pelaksanaan GEMAH). Dan disitulah aku memulai kisah ini.

     Aku menulis tentang kisah ini bukan karena acara GEMAH, bukan juga karena lomba-lomba yang dihadirkan. Aku menulis kisah ini karena kebahagiaan dan antusias anak-anak kecil yang terpancar dari wajah lugu mereka. Tawa, celoteh dan tingkah mereka mengingatkanku pada adik kandungku yang ada di kampung halaman sana. Adikku yang kini sendirian tanpa kakaknya yang selalu menjadi panutannya, adikku yang sangat 'dekat' denganku kini terpisah jarak dan waktu denganku. Selain itu juga mengingatkanku pada kisah-kisah pengajar muda yang tergabung dalam 'Indonesia Mengajar' .
Kehidupan anak-anak kecil memang sungguh indah, tanpa noda di 'rajutan' kisah perjalanan hidupnya. Ingin rasanya aku berkumpul bersama mereka dan berbagi kebahagiaan yang mungkin dulu tidak aku dapatkan secara penuh semasa aku kecil. Sungguh ku ingin meneteskan air mata, karena terlalu bahagia melihat anak-anak kecil yang sungguh lucu dan ceria.

Yaa Allah, ridhoilah langkah kaki kecil mereka... langkah kaki kecil adikku...
Berikanlah petunjuk kepada mereka agar menjadi pemimpin dan penerus bangsa yang luar biasa...
Lindungilah mereka... di setiap perjalan hidup mereka...
Yaa Allah, berikanlah kesempatan kepadaku untuk dapat bergabung dan berbagi dalam kehidupan mereka...
'Bahagia', hanya itulah kata yang bisa ku ucapkan...
Semangat adik-adik kecilku... Terus berjuang untuk meraih mimpi-mimpimu nak...

Buat adikku, Tegar Titis Dwi Rafi Al-Aziz (panggilan : Afi) nan jauh disana...
Tetap semangat fi... Kakak tau, kehidupan ini berat untuk kau arungi...
Sejuta kisah telah kita lalui bersama selama 7 tahun...
Tapi ingatlah... Afi ga sendirian, masih ada kakak disini yang terus berjuang untuk menjadi tauladan yang baik buat Afi...
Ayoo... Kita berjuang bersama untuk membuktikan kepada dunia bahwa kita berdua mampu mengukir pelangi yang indah dalam hidup kita...
Tunggu kakak pulang fi...
Percayalah, suatu saat kebahagiaan akan menghampirimu, menghampiri kita berdua...




Catatan kecil 'The Little Prince'
dalam kisah " Semangat dari 'My Little Motivator' "