Sunday, December 4, 2011

Kasih Sayang Tiada Tara

2 Desember 2011 Aku sangat terkejut dan lemas ketika membaca pesan dari nomor handphone 08xxx. Isinya bukan sebuah ancaman, bukan juga sebuah berita menyedihkan. Namun pesan itu adalah bagian dari mimpi yang selama ini aku inginkan. Begini pesannya :


Assalamualaikum Wr Wb.
Permhnn Paspor atas nama TEGAR RAZZAAQ dipending krn 
alamat di KTp dan kk tdk sama

(sesuai pesan asli)


     Pesan tersebut adalah pesan dari petugas imigrasi di daerah setia budi. Pesan tersebut sontak membuat saya khawatir akan kelanjutan mimpiku yang sekian lama diinginkan dan sekarang dikabulkan. Mungkin temen-temen ada yang belum tau. Jadi gini, kemarin itu di kampusku ada seleksi beasiswa kunjungan industri ke Luar Negeri dan Alhamdulillah aku lolos seleksi dan terpilih menjadi 1 dari 10 orang yang akan diberangkatkan ke Luar Negeri.
     Temen-temen, pesan di atas menuntutku untuk segera mengurus berkas pada hari itu juga, sedangkan berkas yang diminta itu ada di Tegal. Dalam waktu yang tebatas aku diharuskan untuk segera mencari solusinya. Akhirnya ada berita kalau persyaratan yang kurang itu harus dikumpulkan. Kemudian dengan segera aku menelpon ke orang tua dirumah. Aku bermaksud minta bantuan orang rumah untuk mengirimkan berkas yang aku butuhkan ke Bandung melalui fax. Alhamdulillah ibuku ada dirumah dan bersedia membantu. Akhirnya dengan usaha dari ibuku, berkas yang kurang itu bisa di fax ke kampusku. Aku sangat bersyukur sekali, Allah SWT masih memberikan kesempatan untuk melanjutkan impianku.
Kemudian keesokan harinya, aku mendapatkan message dari ibuku, yang isinya :

pripun za, pun rampung sarat2 te?
(gimana za, sudah selese syarat2nya?)

Pesan tersebut membuatku merasa bersalah dan merepotkan ibuku. Kemudian aku pun membalas message itu, seperti ini :

Alhamdulillah sampun mah...
(Alhamdulillah udah mah...)
nyuwun sewu sampun ngrepoti mamah...
(Maav udah merepotkan mamah...)
nyuwun dongane mamah, mugi2 urusane reza lancar...
(Minta doanya mamah, mudah2n urusan reza lancar...)

Setelah aku membalas message dari ibuku tadi, ibuku pun membalas lagi seperti ini :

Ya mama ndonga moga moga lancar sukses  dan berhasil...
(Ya mamah berdoa mudah-mudahan lancar sukses dan berhasil...)

Kemudian aku membalas message dari ibuku tadi, seperti ini :

Geh mah, matur nuwun...
(Ya mah, terima kasih...)
Mugi-mugi mamah sehat selalu...
(Mudah-mudahan mamah sehat selalu...)

Dan akhirnya ibuku membalas message ku yang terakhir itu, seperti ini : 

Ya sehat adalah harta yang paling berharga...
Doa dan belajar kunci sukses dalam berusaha...
Itu adalah balasan message dari ibuku yang aku ingat selalu....

Terima kasih mamah...
Kasih sayangmu tiada terhingga...
Kesabaranmu luar biasa...
Rasa cintamu tiada tara...
Aku bersyukur kepada Allah SWT yang telah menghadirkan kebahagiaan di keluargaku...
Aku senantiasa berdoa,
Allah SWT akan senantiasa menghadirkan kebahagiaan di tengah keluargaku...
Allah SWT akan senantiasa melindungi keluargaku...
Allah SWT akan senantiasa meridhoi setiap langkahku untuk membuat bangga keluargaku...

Sungguh tiada terhingga kasih kasih sayang diberikan oleh kedua orang tua kita...
Sungguh tiada suatu imbalan apapun yang mampu menggantikan hal itu...
Kawan... marilah kita senantiasa bersyukur...
Bersyukur masih bisa bersama dengan kedua orang tua...
Bersyukur masih bisa bersama dengan Ayah...
Bersyukur masih bisa bersama dengan Ibu...
Dan bersyukur masih bisa mendoakan orang tua kita yang mungkin telah tiada...
Berjuta kisah dalam kehidupan yang skenarionya telah diatur oleh-Nya...
Tiada kisah yang sia-sia dalam kehidupan kita selama kita mau mengambil hikmahnya
dan mau berfikir positif dalam menyikapinya...

Salam hangat dari 'The Little Prince'
dalam kisah -'Kasih Sayang Tiada Tara'-

2 comments: